• Home
  • About
  • Contact
  • disclaimer
  • Privacy Policy
Powered by Blogger.
instagram
Gunung Kidul Yogyakarta adalah gudangnya tempat wisata di Yogyakarta. Salah satu tempat terbaru yang sedang ramai jadi perbincangan adalah tempat wisata Watu Payung, Semin. Watu Payung sendiri berada di perbatasan antara kabupaten Gunung Kidul dengan Kabupaten Sukoharjo.

Kali ini panorlens.com akan membahas tempat wisata bernama Watu Payung. Beberapa orang mengatakan puncak watu payung ini mirip dengan yang ada di Mangunan Bantul. Jadi bisa dibayangkan keindahan seperti apa yang dapat kalian dapatkan di Watu Payung ini.

Watu Payung Semin

Meskipun masih terbilang baru dan masih melakukan pembenahan fasilitas penunjuang tempat wisata, namun Watu Payung ini memiliki keindahan tersendiri yang memikat hati. 

Di Gunungkidul, memiliki dua tempat wisata bernama Watu Payung. Watu Payung pertama di Girisuko, Penggang. Sedangkan Watu Payung yang kita bahas ini berada di Semin.

Untuk menemukan lokasi watu payung ini bisa dibilang gampang-gampang susah, karena memang masih sedikit penunjuk jalan untuk menuju Watu Payung ini. 

Jika kalian sudah pernah mengunjungi Telaga Biru kalian akan mudah menemukan lokasi Watu Payung ini.

Keunikan tempat ini yaitu kalian dapat menemukan Batu yang cukup besar bernetuk seperti payung, tapi jika dilihat sekilas batu-batu tadi lebih terlihat seperti jamur yang ada di permainan Super Mario.

Lokasi Watu Payung Semin

Seperti yang kami katakan di awal tadi, lokasi Watu Payung Semin ini berada di perbatasan antara Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Gunungkidul. Sekitar 70 Km dari pusat kota Yogyakarta. Lebih tepatnya berada di Desa Candirejo, Samin, Gungunkidul, Yogyakarta.

Akses Menuju Watu Payung Semin

Untuk mengakses lokasi Watu Payung ini, dapat dilakukan melalui beberapa jalur. Tetapi yang paling utama adalah ketika kalian dari pusat kota Jogja, kalian harus mencari arah wonosari terlebih dahulu kemudian ke arah Semin atau Watukelir Sukoharjo. Sebelum tugu Rilex Watukelir kalian belok ke kanan, mengikuti petunjuk menuju watu payung ini.

Dari Telaga Biru kalian tinggal lurus kemudian menemukan pertigaan pertama belok kanan lalu pertigaan selanjutnya belok kiri. 

Ada beberapa penunjuk jalan kecil dipasang sebagai penunjuk arah menuju lokasi Watu Payung ini.

Sehabis itu kalian akan menemukan sebuah gubung bertuliskan Watu Payung dan kalian tinggal berjalan ke atas sebetar untuk menikmati keindahan pemandangan di puncaknya.

Untuk lebih jelasnya kalian bisa mengikuti peta rute Menuju Watu Payung ini :



Karena lokasi Watu Payung ini belum terdaftar di Google Maps, jadi kami menunjukan akses menuju ke Telaga Biru. karena dari Telaga Biru ke Watu Payung hanya sekitar 5 menit saja, lokasinya sangat berdekatan.

Tiket Masuk Watu Payung

Tiket masuk kawasan Watu Payung ini masih gratis, kalian hanya dibebankan membayar parkir saja sebesar Rp 2.000 saja. Tempat ini masih sangat tersembunyi. sangat pas bagi kalian yang suka mengexplore tempat-tempat baru.

Selamat mencoba mengexplore Watu Payung ini. Selamat Berlibur.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Pantai Sembukan Wonogiri adalah salah satu pantai yang cukup terkenal dan menjadi tujuan wisata di kawasan Wonogiri dan sekitarnya. Pantai dengan ombak besar khas pantai selatan ini akan membuat kalian sedikit ngeri untuk mendekat.

Keindahan Pantai Sembukan ini memang tidak perlu diragukan lagi, tetapi dibalik keindahannya banyak sekali mitos yang ada di pantai ini. Salah satunya berhubungan dengan Ratu Pantai Selatan yang terkenal itu.

Instagram @puspitapuspita
Pantai Sembukan ini sangat populer bagi para pemancing yang senang mencari ikan-ikan besar. Beberapa tempat di atas tebing pantai Sembukan ini juga sudah dipersiapkan khusus bagi mereka yang suka dengan hobi memancing. Selain di tebing, bagi mereka yang ingin memancing di tengah laut juga bisa menyewa perahu nelayan sekitar untuk digunakan memancing ke tengah laut.

Lokasi Pantai Sembukan Wonogiri ini tidak jauh dari Pantai Nampu. Pantai Sembukan ini berada di Desa Sembukan, Paranggupito, Wonogiri. Kurang lebih jarak menuju pantai Sembukan ini membutuhkan waktu sekitar 2 jam jika ditempuh dari kota Wonogiri.

Bisa dibilang Pantai Sembukan ini terletak di tempat yang terpecil dan ditutupi banyak bukit-bukit. Tetapi akses jalan menuju ke Pantai Sembukan ini cukup mudah karena penunjuk jalan sudah banyak terpampang. Bahkan fasilitas di pantai ini lebih lengkap daripada di Pantai Nampu.

Akses Menuju Pantai Sembukan

Akses menuju pantai sembukan ini sama dengan akses menuju pantai Nampu. Tetapi nanti ada sebuah pertigaan yang memisahkan kedua pantai tersebut. Jika kalian ke kiri kalian akan ke Pantai Nampu, lurus untuk ke pantai Sembukan dan kanan untuk ke Pantai Sadeng.

Rute Pantai Sembukan jika diakses dari Solo :

Solo - Sukoharjo - Wonogiri - Pracimantoro - Paranggupito - Pantai Sembukan

Untuk lebih jelasnya kalian bisa mengikuti peta rute Pantai Sembukan di bawah ini : 


Mitos Pantai Sembukan yang beredar di masyarakat luas yaitu, pantai ini adalah gerbang Nyi Roro Kidul untuk menuju ke kraton Surakarta. Karena memang pada saat-saat tertentu dilakukan upacara khusus di tempat ini.

Selain itu beberapa pemancing yang suka memancing di malam hari sering menemui penampakan ganjil di sekitaran pantai Sembukan ini. Mereka seperti di awasi banyak orang tetapi pada saat di cari ke sekeliling tetap tidak ada orang satu pun.

Tidak hanya pantai dan deburan ombaknya yang eksotis, Sunset dari Pantai Sembukan ini juga ciamik.

Baca Juga : 10 Tempat Wisata di Wonogiri yang Wajib Kalian Kunjungi
Instagram @wiwinwardan
Harga Tiket Masuk Pantai Sembukan

Untuk menikmati keindahan Pantai Sembukan dengan hamparan karang cantiknya ini kalian hanya diwajibkan membayar tiket sebesar Rp 3.000 saja. Tiket tersebut sangatlah murah dibandingkan kecantikan pemandangan alam yang ada di Pantai Sembukan ini.

Ketika kalian sampai di Pantai Sembukan ini jangan berfikir untuk berenang di pantai ini. Karena cukup berbahaya selain ombak yang besar, karang-karang pantai ini juga cukup tajam. Menurut kami, kalian cukup duduk-duduk santai di tebing dengan meminum es kelapa muda dijamin kepenatan kalian akan segera hilang.

Pantai Sembukan ini akan jadi kesan tersendiri buat kalian, hamparan tebing dan karang-karangnya serta spot-spot yang jarang ditemui di pantai-pantai lain serta cerita mistisnya akan sangat seru untuk diulik dan meninggalkan kesan yang mendalam.

Selamat Berlibur !

Baca Juga Artikel tentang tempat wisata di Wonogiri Lainnya :

  • Pantai Nampu
  • Gantole Wonogiri
  • Bukit Cumbri
  • Museum Karst Indonesia
  • Soko Gunung
  • Goa Putri Kencana
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Museum Karst Wonogiri atau juga disebut Museum Karst  Indonesia, adalah salah satu dari sekian banyak museum menarik yang ada di Indonesia. Sembari kalian mengunjungi tempat wisata Wonogiri yang lainnya sempatkan mampir sejenak di museum Karst ini.

Karst atau Kars adalah sebuah sebutan yang berasal dari bahasa Bosnia, albania dan sekitarnya yang dulu negara tersebut bernama Yugoslavia. Karst sendiri terdiri dari beberapa sedimen yang gampang larut atau sering kita sebut batuan gamping. 

Bagi kalian yang suka piknik tapi bosan dengan pantai, gunung atau tempat lainnya, kalian harus sesekali mencoba untuk mengunjungi museum, untuk menambah wawasan serta ilmu. Karena seperti yang kalian tau, keinginan masyarakat terutama anak muda untuk mengunjungi museum bisa dibilang masih sangat kurang.

Baca Juga : Soko Gunung, Menara Pandang Pemantau Keindahan Wonogiri
Museum Karst Pracimantoro, Wonogiri
Instagram  @hmxma
Museum Karst Indonesia ini terletak di Desa Gebangharjo Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Kawasan Wonogiri ini selain terkenal dengan Waduk Gajah Mungkurnya, ternyata juga terkenal dengan bentangan perbukitan karst yang cukup panjang. 

Selain itu di Wonogiri juga terdapat banyak sekali goa-goa alami yang masih alami. Hal-hal tersebutlah yang mendasari mengapa museum Karst ini dibangung di Wonogiri dan diresmikan oleh bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010 yang lalu.

Pemilihan tempat di desa Gerbangharjo, Pracimantoro ini bukanlah asal-asalan. Meskipun lokasinya cukup jauh dari pusat kota Wonogiri, tetapi kawasan Pracimantoro ini merupakan kawasan pegunungan karst dan juga masih banyak goa-goa alami di sana. 

Akses Menuju Museum Karst Wonogiri  

Untuk mencapai lokasi museum Karst ini bisa dibilang cukup mudah, karena lokasinya berada di dekat jalan utama Pracimantoro. Jalannya juga cukup bagus karena termasuk jalan untuk menuju ke pacitan Jawa Timur. Kurang lebih rutenya seperti dibawah ini :

Rute Museum Karts dari Solo

Solo- Sukoharjo- Wonogiri- Pracimantoro- Museum Karst Indonesia

Atau biar kalian makin yakin silahkan ikuti peta penunjuk jalan menuju Museum Karst di bawah ini : 



Tidak hanya semata-mata tentang karst. Tetapi di dalam museum kita juga dapat mengenal manusia-manusia purba yang hidup di area goa-goa karst dan kita juga di suguhkan film tentang karst agar kita semakin paham seperti apa Karst itu.

Baca Juga : Bukit Cumbri, Wisata Menarik dengan Hamparan Bukit di Ujung Wonogiri
Museum Karst Pracimantoro, Wonogiri
Instagram @nanion2603
Tiket Masuk Museum Karst Indonesia

Tiket masuk museum Karst ini bisa dibilang murahnya sangat kebangetan. Untuk tiket masuk di hari biasa kalian hanya merogoh kocek sebesar Rp 2.100 saja. Sedangkan hari minggu kalian harus membayar Rp 3.100.

Disarankan membawa kendaraan pribadi untuk mengunjungi tempat ini, karena lokasinya jauh dari penduduk dan sedikit angkutan umum. Jika kalian terpaksa menggunkan angkuan umum seperti bus kalian bisa memanfaatkan jasa ojek untuk mengantar kalian ke museum Karst ini.

Tidak ada salahnya mencoba obyek wisata yang memiliki tingkat edukasi yang tinggi seperti Museum Karst Indonesia ini. Selamat Berlibur.

Baca Juga Artikel tentang tempat wisata di Wonogiri Lainnya :




  • Pantai Nampu
  • Gantole Wonogiri
  • Bukit Cumbri
  • Museum Karst Indonesia
  • Soko Gunung
  • Goa Putri Kencana
  • Pantai Sembukan
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Jogja, memang selalu menawarkan tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Bahkan beberapa tempat yang tidak terlalu terduga malah memiliki keindahan yang luar biasa.

Mungkin yang terlintas di pikiran kalian ketika mengunjungi Jogja adalah mengunjungi Malioboro, Kraton Yogyakarta atau pantai Parangtritis. 

Tapi kali ini kalian akan kami ajak untuk mengunjungi sebuah hutan pinus  yang berlokasi di kawasan Bantul. Berada di kawasan pebukitan Dlingo. Hutan Pinus yang lebat ini seakan memanggil-manggil untuk dikunjungi.
Baca Juga : Taman Sari Pemandiannya Para Raja
Hutan pinus mangunan, imogiri, jogja
Foto Milik @dariandsp
Orang-orang menyebut Hutan Pinus ini dengan nama Hutan Pinus Mangunan. Ada pula yang menyebutnya dengan Hutan Pinus Imogiri.

Hutan Pinus ini disebut Hutan Pinus Mangunan Karena, daerah hutan pinus ini berada di kawasan mangunan dan tidak jauh juga dengan Kebun Buah Mangunan. 

Jika dilihat sekilas, Hutan Pinus Mangunan ini mirip dengan kawasan hutan pinus di Pacific Northwest. Hanya saja yang membedakan tidak ada kabut-kabut tebal di Hutan Pinus Imogiri ini.

Hutan Pinus Mangunan ini merupakan bagian dari Resort Pengolahan Hutan (RPH) Mangunan. Tumbuhan Pohon Pinus disini merupakan jenis Pinus Merkusii. 

Area Hutan Pinus ini seakan memiliki magis yang akan membuat hati kalian merasakan ketenangan dan hilang semua kepenatan. 

Meskipun dikenal dengan Hutan Pinus, di area seluas 500 Ha ini kalian akan menemukan beberapa jenis pepohonan lain seperti, Pohon Mahoni, Pohon Akasia, Kemiri dan Kayu Putih. Jika melihat dulunya, kawasan ini merupakan kawasan yang tandus sebelum akhirnya diadakan reboisasi di wilayah ini.

Keindahan Hutan Pinus ini adalah di barisan pohon pinus yang berjajar rapi.  Bagi kalian yang sangat hoby dengan Fotografi kalian akan dimanjakan di hutan ini, karena banyak sekali spot-spot foto yang tidak terduga di sini.

Ada beberapa orang yang sudah menggunakan lokasi Hutan Pinus Mangunan ini sebagai lokasi pre wedding mereka. 

Bahkan sekarang juga sudah ada fasilitas untuk kalian yang ingin mengadakan acara pernikahan dengan konsep alami, kalian bisa menyewa lokasi Hutan Pinus Mangunan ini.

Akses Jalan Menuju Hutan Pinus Mangunan Jogja

Lokasi Hutan Pinus Mangunan ini berada di Desa Dlingo, Mangunan, Bantul. Untuk menuju tempat ini kalian hanya harus menuju ke arah makam para raja-raja Imogiri. Karena memang arahnya searah.

Dari makam Imogiri kalian hanya harus mengikuti jalan saja hingga sampai di kawasan Hutan Pinus Mangunan ini. Jika masih belum paham, kalian bisa mengikuti Peta lokasi Hutan pinus di bawah ini :



Ikuti petunjuk arah ini :

Dari Kota Jogja ke Jalan Imogiri Timur - Kemudian Pertigaan Imogiri Belok Kiri arah Makam Raja - Sampai pertigaan belok kanan ke arah Mangunan - Pertigaan Mangunan belok ke arah kiri dan sampailah ke Hutan Pinus Mangunan

hutan pinus mangunan, bantul, jogja www.panorlens.com
Foto Milik @dariandsp
Meskipun disebut sebagai hutan, lokasi ini sudah memiliki beberapa fasilitas yang cukup memadai. Di sekitar Hutan Pinus ini juga sudah dilengkapi dengan musola, toilet serta ada beberapa warung sederhana.

Untuk fasilitas wisata, di Hutan Pinus ini terdapat gardu pandang yang dapat kalian gunakan untuk melihat hutan pinus ini dari ketinggian.

Kemudian terdapat persewaan hammock, bagi kalian yang ingin bersantai-santai di antara rindangnya pepohonan bisa menggunakan fasilitas ini. Di hutan ini juga terdapat panggung pertunjukan.

Harga Tiket Masuk Hutan Pinus Mangunan

Harga tiket masuk Hutan Pinus Mangunan ini masih Gratis (Harga dapat berubah).

Kalian hanya dibebankan membayar biaya parkir saja sebesar Rp 3.000 untuk Motor sedangkan Rp 10.000 untuk mobil.

Selamat Berlibur !!

Baca Juga :

1. Bukit Panguk Kediwung Jogja, Wisata di Atas Awan

2. Air Terjun Randusari Bantul, Air Terjun Tersembunyi di Jogja
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Kalian pasti sangat akrab dengan nama Dieng. Suatu komplek wisata yang berada di perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.

Hawa sejuk pegunungan dan keindahan lanskap alamnya menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjunginya. 

Di kawasan Dieng terdapat sebuah tempat wisata telaga yang menarik dikunjungi, Telaga Warna namanya. 

Telaga Warna Dieng ini, adalah salah satu Obyek Wisata andalan dari kawasan Dieng Plateau.


Baca Juga :  Batu Ratapan Angin, Lokasi Terbaik menikmati Telaga Warna dari Ketinggian

telaga warna www.panorlens.com
Foto milik @dariandsp
Dieng itu seperti rindu, jika sudah sekali singgah, rasanya ingin segera kembali mengunjungi, lagi dan lagi.

Hal tersebut tidaklah berlebihan karena di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng terdapat banyak sekali tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. 

Antara lain : Telaga Warna, Kawah Skidang, Bukit Sikunir dan masih ada beberapa tempat yang asik lagi. Silahkan baca 10 Tempat Wisata Di Dieng Yang Wajib Kalian Kunjungi untuk informasi yang lebih mendalam.

Dieng memiliki beberapa wisata alam yang sudah sangat terkenal, namun ada pula tempat wisata yang masih belum terjamah oleh banyak orang.

Berbicara mengenai Telaga Warna ini, memang sudah saatnya masuk dalam agenda liburan kalian. Karena keindahan alam yang masih terjaga, spot foto yang sangat Instagramable akan sangat memanjakan kalian.

Tidak hanya untuk generasi selfie di era modern saja yang wajib mengunjungi Telaga Warna ini, tetapi kamu yang suka menyendiri dan paling suka menyatu bersama alam, tempat ini bisa dijadikan andalan.

Sebutan Telaga Warna sendiri berasal dari warna air dari danau ini yang berwarna warni. Warna yang mendominasi telaga ini adalah hijau kebiru-biruan, namun di beberapa tempat kalian juga bisa menemukan warna merah dan lemayung

Warna tersebut berasal dari kegiatan vulkanik kawah-kawah kecil yang berada di dasar telaga. Perpaduan warna yang menarik, menjadikan Telaga Warna terlihat sangat menakjubkan.

Lebih asiknya lagi, kalian bisa mendapatkan beberapa tempat wisata sekaligus di sekitar Telaga Warna.

Kalian bisa berkunjung ke telaga Pengilon yang lokasinya berdampingan dengan telaga warna. Selain itu, kalian juga dapat mengunjungi beberapa Goa yaitu, Goa Semar, Goa Sumur dan Goa Jaran.

Akses Menuju Telaga Warna

Untuk mengakses lokasi Telaga Warna Dieng ini sebenarnya cukup mudah. Karena semua tempat wisata, terlebih lagi tempat wisata yang populer seperti Telaga Warna ini akan banyak petunjuk jalan yang dapat menuntun kalian sampai ke lokasi Telaga Warna.

Akses dari kota Wonosobo, pertama kalian haru mencari arah menuju ke Dieng terlebih dahulu. Wonosobo menuju Dieng, memakan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan.

Sesampainya kalian di pertigaan Dieng, kalian belok ke arah kiri, kemudian ikuti jalan tersebut sampai menemukan Telaga Warna di sebelah kiri jalan.

Jika masih bingung, silahkan ikuti peta lokasi Telaga Warna di bawah ini :




Sudah nggak bingung lagi kan ?

Baca Juga : Bukit Sikunir Dieng, Tempat Terbaik Berburu Sunrise

telaga warna www.panorlens.com
Foto milik @dariandsp
Ada Juga Mitos yang berkembang di Telaga Warna Dieng ini. Konon katanya pada masa lalu ada seorang bangsawang yang terpandang. 

Beliau kebetulan menemui sebuah telaga, kemudian tidak disengaja cincin bangsawan tersebut jatuh ke dalam telaga, yang kemudian membuat telaga tersebut menjadi berwarna seperti sekarang.

Tapi jangan terlalu dipercayai, namanya juga cerita rakyat.

Jika kalian sedang merencanakan liburan, mungkin Telaga Warna dan tempat wisata di Dieng lainnya bisa jadi pilihan.

Selamat Berlibur !
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Benteng Van Der Wijck Gombong ini adalah benteng peninggalan zaman kolonial sekitar abad 19. 

Nama Van Der Wijck ini sendiri berasal dari seorang Komandan dari Belanda yang mempunyai prestasi mengalahkan perlawanan masyarakat Aceh pada saat itu.

Foto Milik @dariandsp
Jika kalian pernah mendengar nama Van Der Wijck, kemudian bepikir adalah sebuah kapal yang ditumpangi oleh Hayati. Kemudian kapal tersebut tenggelam di perajalanan menuju Padang, kalian salah besar.

Tetapi jika kalian sering melihat Film Box Office Indonesia dan melihat secara jeli, kalian pasti paham tempat ini pernah digunakan sebagai lokasi pembuatan sebuah film yang fenomenal di Indonesia.

sudah tau ? 

Masak sih nggak tau ?

Benteng Van Der Wijck Gombong ini pernah digunakan untuk pembuatan Film The Raid 2. 

(Sudah tau kan sekarang)

Setting benteng ini digunakan pada saat pengambilan gambar di lapangan sebuah penjara, kemudian terjadi pertarungan besar-besaran di sana.

Sudah ya bahas soal filmnya, mari kita bahas tentang keindahan dan daya tarik dari Benteng Van Der Wijck ini.

Lokasi Benteng Van Der Wijck ini sendiri berada di daerah Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Lokasinya yang tidak jauh dari jalan Yogyakarta-Purwokerto membuat benteng ini tidak sulit untuk dikunjungi.

Lokasi yang tidak jauh dari kota Kebumen dan lokasi yang strategis inilah yang menjadi dasar pembangunan benteng ini. 

Dulunya Benteng Van Der Wijck sebagai markas tentara Belanda untuk memerangi pasukan kuat milik Pangeran Diponegoro.

Namun karena kekuatan Pangeran Diponegoro sangatlah kuat dan didukung oleh banyak pemimpin di kawasan Jawa membuat Belanda akhirnya dapat dikalahkan.

Pada masa penjajahan Jepang, Benteng Van Der Wijck ini digunakan sebagai tempat latihan tentara PETA.

Dengan luas sekitar 3.000-an Meter Persegi, serta memiliki ketinggian lebih dari 9 meter. Membuat Benteng Van Der Wijck ini terlihat kokoh tak tertandingi.

Warna merah yang mendominasi, akan sangat mudah bagi kalian untuk mengenali.

Baca Juga : 10 Tempat Wisata Di Dieng Yang Wajib Kalian Kunjungi 
Foto Milik @dariandsp
Kini komplek Benteng Van Der Wijck ini telah beralih fungsi sebagai sekolah calon Tamtama dan sebagai barak militer TNI AD. 

Selain digunkan untuk kegiatan TNI, beberapa tempat di kawasan Benteng Van Der Wijck ini juga digunakan sebagai Hotel dan ruangan serba guna. 

Yang paling penting, Benteng Van Der Wijck ini telah dijadikan sebagai obyek wisata andalan dari Kota Kebumen bersama dengan Goa Jatijajar.

Akses Menuju Benteng Van Der Wijck

Benteng Van Der Wijck ini tepatnya berada di Jalan Sapta Marga, Gombong, Kebumen. Jika dari kota Gombong masih sekitar 4 Km ke arah barat. Karena Tempat ini masih di daerah Kota, membuat kalian akan mudah mengaksesnya dengan kendaraan pribadi.

Jika kalian masih ragu dan bimbang, ikuti saja  Peta menuju Benteng Van Der Wijck di bawah ini :


Harga Tiket Masuk Benteng Van Der Wijck

Kalian dapat memasuki benteng ini dengan membayar tiket masuk Benteng Van Der Wijck sebesar Rp 25.000. (Harga bisa saja berubah sewaktu-waktu)

Memang terlihat cukup mahal bagi sebagian orang yang hanya untuk mengunjungi benteng. Tapi dengan harga tiket itu kalian sudah mendapatkan fasilitas untuk mengunjungi waterpark dan kereta mini yang ada di atas benteng Van Der Wijck ini.

Selain menikmati keindahannya, kalian juga bisa belajar sejarah di benteng ini. Karena di dalam benteng, juga dibuat semacam musium untuk kita lebih mengenal sejarah Benteng ini dan sejarah peperangan pada masa penjajahan dulu.

Liburan yang asik adalah selain menyenangkan tetapi juga dapat ilmu yang bermanfaat dan menambah wawasan. Ketiganya bisa kalian dapatkan ketika mengunjungi Benteng Van Der Wijck ini.



Ditengah era yang semuanya harus didokumentasikan, Benteng Van Der Wijck ini dapat memenuhi hasrat kalian. Karena sudut-sudut benteng ini sangat fotogenic dan pas buat kalian posting di akun media sosial.

Terlebih lagi bagi kalian yang suka dengan Fotografi, kami sangat merekomendasikan untuk mengunjungi tempat ini.

Ya, sekali-kali mengunjungi tempat-tempat bersejarah biar kita tidak lupa dengan sejarah bangsa kita sendiri.

Kata Bung Karno Jas merah, yang memiliki kepanjangan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Agar jiwa nasionalisme kita tetap terpupuk di dalam jiwa.

Tapi sejarahmu dengan dirinya yang telah lalu boleh dilupakan sih. 

Selamat mencoba mengunjungi tempat-tempat baru, percayalah Indonesia selalu memiliki tempat asik untuk dikunjungi.

Selamat Berlibur !!!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Air Terjun Jumog Karanganyar, adalah salah satu wisata andalan di daerah Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.

Sumber air terjun Jumog yang berasal dari pegunungan membuat air dari air terjun ini terasa sangat segar.

Terlebih lagi Cuaca yang sejuk karena berada di kaki gunung lawu.

Akan membuat kalian nyaman dan semua beban kehidupan sehari-hari serasa hilang.

Baca Juga : Pura Pasek Karanganyar, Induk dari Pura di Pulau Bali
Air Terjun Jumog Ngargoyoso
Foto milik @kristihansa
Memang benar Air Terjun Jumog ini masih kalah tenar dengan Grojogan Sewu di Tawangmangu. Karena memang pihak pemerintah Karangnyar menjadikan Grojokan Sewu dan kawasan Tawangmangu sebagai tempat wisata andalan mereka.

Tetapi jika kalian bandingkan keindahan dari keduanya, air terjun ini memiliki keindahan yang sama menakjubkan.

Hal yang membuat Air Terjun Jumog lebih nyaman dikunjungi adalah kalian tidak perlu menuruni anak tangga sebanyak di Grojokan Sewu Tawangmangu.

Lokasi Air Terjun Jumog ini sendiri berada di daerah desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Jika diakses dari Kota Solo kurang lebih jarak air terjun ini sekitar 40 km, atau sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Solo dengan kendaraan pribadi.

Daerah Ngargoyoso ini juga terkenal dengan beberapa tempat wisata. Selain Air Terjun Jumog, di Ngargoyoso kalian juga dapat mengunjungi air terjun lainnya yaitu Air Terjun Parang Ijo.

Akses Air Terjun Jumog

Akses air terjun Jumog Karanganyar ini bisa dibilang gampang-gampang susah. Jika kalian berencana mengunjungi Jumog dengan kendaraan pribadi, kalian tidak akan menemui kesulitan, selain jalan yang cukup menanjak. 

Hal yang menyulitkan adalah, jika kalian seorang Backpacker yang mengandalkan trasportasi umum, Jumog agak sedikit sulit untuk dijangkau karena minimnya transportasi menuju ke sana.

Rute yang harus kalian lewati untuk menuju ke Air Terjun Jumog adalah seperti dibawah ini :

Dari Solo kalian harus mencari arah ke Karanganyar. Banyak penujuk jalan yang akan mengarahkan kalian ke Karanganyar, jika tidak menemui coba petunjuk arah menuju Surabaya.

Setelah sampai ke kota Karanganyar kalian harus mengikuti arah menuju ke Tawangmangu.

Ikuti jalan-jalan yang sedikit menanjak dan berkelok. Tidak sampai Tawangmangu kalian akan bertemu papan petunjuk untuk menuju Kemuning, Candi Cetho dan Candi Sukuh, yang ditandai dengan gapura besar di kiri jalan.

Setelah memasuki gapura tersebut kalian ambil arah ngargoyoso yaitu belok kanan dan sedikit menanjak. Ikuti saja jalur tersebut nanti kalian akan sampai di Air Terjun Jumog.

Jika kalian masih bingung rute air terjun Jumog dari solo, Kalian dapat melihat peta lokasi Jumog dari Google dibawah ini : 




Jika kalian mengikuti rute yang kami paparkan tadi ditambah peta dari Google, kemungkinan sangat kecil bagi kalian untuk kesasar atau tidak menemukan lokasi air terjun Jumog ini.

Air Terjun jumog ngargoyoso
Foto milik @kristihansa
Air Terjun Jumog ternyata juga dijuluki surga yang hilang. Karena sebelum dibuka pada sekitar tahun 2004, Air Terjun Jumog ini masih tertutup semak belukar yang seakan menutupi keindahannya.

Berkat kerja keras dan inisiasi warga sekitar Desa Berjo, air terjun ini ditemukan kembali dan dirawat sehingga menjadi sangat indah seperti saat ini.

Harga tiket masuk air terjun Jumog ini juga masih terbilang sangat murah hanya Rp 5.000 saja perorang. (Jika harga belum naik)

Akan lebih asik lagi, menikmati gemricik air dengan ditemani seporsi sate kelinci khas Tawangmangu. Pasti akan membuat kunjungan kalian ke Air Terjun Jumog terasa lebih berkesan.

Bagaimana, sudah mulai penasaran untuk mengunjungi Air Terjun Jumog Karanganyar ini ?

Sudah liburan saja dulu.

Selamat Berlibur !!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Siapa yang tidak  kenal Dataran Tinggi Dieng. Tempat dengan berjuta pesona, berbagai destinasi wisata yang luar biasa akan membuat kalian betah berwisata di sana dan akan selalu rindu untuk kembali lagi. 

Menurut legenda, Dieng adalah tempat bersemayamnya para dewa. Dari namanya yang berarti "di" adalah tempat dan "Hyang" berarti Dewa atau Dewi. Kurang lebih dapat disimpulkan bahwa Dieng adalah tempat bersemayamnya para dewa dan dewi. Karena para Dewa tidak pernah salah tempat untuk bersemayam, maka dari itu bumi Dieng terlihat sangat indah dan makmur. 

Lokasi Dataran Tinggi Dieng ini berada di perbatasan dua Kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Untuk aksesnya kurang lebih 30 Km dari kota Wonosobo. Dengan ketinggian yang berada di kisaran 2.000 mdpl, membuat rataan suhu di Dieng antara lain 10-20 Derajat. Kalau sudah berada di Dieng, sayang kalau tidak berwisata. Berikut ini adalah 10 tempat wisata terbaik yang ada di Dieng.

1. Bukit Sikunir

www.panorlens.com
Foto milik @dariandsp
Yang pertama yang harus kalian kunjungi adalah Bukit Sikunir. Pesona Golden Sunrise yang dimiliki Bukit Sikunir ini akan membuat kalian terpesona. Bukit Sikunir sendiri adalah salah satu tempat wisata andalan di Dataran Tinggi Dieng.

Berlokasi di Desa Sembungan dan memiliki ketinggian 2.370 mdpl membuat kalian cukup merasakan sensasi pendakian gunung. Karena suhu yang ada di puncak Sikunir sendiri berada dikisaran 10-15 Derajat pada pagi hari.

Akses Menuju Bukit Sikunir

Aksesnya tidak terlalu sulit, karena di komplek wisata yang ada di Dieng disediakan petunjuk arah yang sangat detail. Jika kalian dari kota Wonosobo kalian akan menemui pertigaan Dieng. Dari situ kalian bisa belok ke kiri dan mengikuti petunjuk jalan menuju Sikunir. Kemudian kalian akan bertemu dengan gapura Desa Sembungan, yang berarti tidak jauh lagi kalian akan memasuki area wisata Bukit Sikunir.

Di area wisata Bukit Sikunir juga terdapat sebuah telaga yang bernama telaga Cebong. Untuk mengetahui Informasi tentang Bukit Sikunir secara lebih detail silahkan baca Bukit Sikunir Tempat Terbaik Berburu Sunrise.

2. Gunung Prau 

www.panorlens.com

Gunung Prau ini cocok bagi kalian yang suka dengan kegiatan outdoor. Gunung Prau ini juga sangat di rekomendasikan bagi kalian yang ingin sekali mendaki gunung tapi belum memiliki pengalaman atau pemula. Tetapi silahkan baca terlebih dahulu Tips Untuk Para Pendaki Pemula. Agar memudahkan kalian untuk mempersiapakn diri sebelum pendakian.

Dengan ketinggian hanya sekitar 2.565 mdpl, termasuk gunung yang tidak terlalu tinggi untuk didaki. Tetapi dalam pendakian, tinggi sebuah gunung tidak dapat dijadikan tolak ukur kemudahan jalur pendakian yang akan kalian lewati. Tapi tenang, Gunung Prau ini sangat aman dan sopan untuk kalian para pemula.

Daya tarik utama gunung ini adalah sunrise di area camp yang sangat luar biasa. Kalian akan melihat gunung Sindoro dan Sumbing menjadi aktor utama dalam lanskap yang akan kalian saksikan dipagi hari.

Untuk jalur pendakian ada beberapa jalur, tetapi kami lebih menyarankan kalian memilih jalur pendakian dari Dieng. Karena berdasarkan pengalaman, jalur Dieng lebih landai dan lebih cepat sampai ke puncak.

3. Telaga Warna

www.panorlens.com

Telaga Warna adalah tempat wisata yang harus kalian kunjungi selanjutnya. Telaga Warna ini masuk di wilayah Dieng Wetan, Wonosobo. Tidak terlalu sulit untuk mengunjungi tempat ini karena berada di jalur utama jalan daerah wisata Dieng. 

Daya tarik utamanya adalah sebuah danau dengan air berwana-warni dengan latar pegunungan akan membuat momen kalian terasa berharga. Apalagi untuk kalian yang suka Fotografi, kalian akan sangat dimanjakan dengan spot-spot yang tidak diduga-duga sebelumnya.

Menurut masyarakat sekitar, terdapat mitos yang menyebabkan air dari telaga ini menjadi berwarna. Konon ceritanya, pada jaman dahulu ada seorang bangsawan yang tidak sengaja menjatuhkan cincinnya di telaga ini yang kemudian membuat telaga ini berubah warna. 

Namun setelah dikaji secara ilmiah, warana telaga ini berasal dari endapan sulfur di dasar telaga yang membuat danau ini berubah warna dan cincin si bangsawan tetap belum diketemukan.

Berniat mencari cincin si bangsawan ? langsung ke Telaga Warna saja.

4. Telaga Pengilon

www.panorlens.com
Foto milik @harygustari21
Telaga Pengilon ini masih bersebelahan dengan Telaga Warna, jadi sayangkan kalo tidak dikunjungi sekalian. Telaga Pengilon ini seperti saudara dari Telaga Warna. Karena yang namanya saudara sudah pasti berbeda karakter, watak dan rupanya. Berbeda dengan Telaga Warna, Telaga Pengilon ini memiliki air yang putih bersih seperti cermin (pengilon).

Mitos yang ada di Telaga Pengilon ini juga berbeda dengan saudaranya. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Telaga Pengilon ini dahulunya sering digunakan mandi oleh para bidadari. 

Kemudian setelah mandi para bidadari tersebut dapat berkaca dari air di telaga ini untuk melihat sisi baik dan buruknya. Jika diambil lebih filosofisnya, nama Pengilon ini diambil sebagai sarana untuk kita selalu mawas diri.

5. Batu Ratapan Angin

www.panorlens.com
foto milik @dariandsp
Tempat Wisata di Dieng selanjutnya adalah Batu Ratapan Angin. Beberapa orang mengenalnya dengan Batu Pandang Dieng atau Batu Pandang Telaga Warna. Dari atas sini, kalian akan dapat melihat perbedaan warna dari Telaga Warna dan Telaga Pengilon.

Asal-usul nama Batu Ratapan Angin sendiri berasal dari suara yang dihasilkan angin saat menembus rindangnya pepohonan dan bebatuan, yang menimbulkan suara seperti siulan dan ratapan. Di sekitar tempat ini juga terdapat beberapa wahana buatan seperti flying fox dan jembatan buatan. 

Untuk cerita lebih detail tentang tempat ini silahkan baca Batu Ratapan Angin, Bukit Romantis. Di artikel tersebut dijelaskan cukup detail tentang apa yang ada di Batu Ratapan Angin dan cara aksesnya.

6. Kawah Sikidang

www.panorlens.com


Yang berikutnya ini adalah salah satu yang paling populer di kawasan Dieng, Kawah Sikidang namanya. Keunikan dari Kawah Sikidang adalah lokasi kawahnya berada di daratan yang cenderung landai. Tidak seperti kawah-kawah lainnya yang harus mendaki gunung terlebih dahulu untuk menyaksikannya. Di Sikidang kalian hanya tinggal parkir, jalan sebentar kemudian sampai.

Di sekitar area Kawah Sikidang, kalian akan menemukan beberapa kawah kecil yang sudah tidak aktif. Tapi menurut warga sekitar, beberapa kawah yang aktif berpindah-pindah tempat ke kawah yang lain. Hal tersebut juga yang melatarbelakangi penamaan kawah ini dengan nama Sikidang. Karena seolah-olah kawah tersebut seperti melompat-lompat berpindah tempat seperti Kidang (Kijang).

Ketika kalian mengujungi tempat ini, pastikan kalian membawa masker untuk menutupi hidung. Karena seperti kawah-kawah yang lainnya, bau belerang di kawah ini amat sangat menyengat. Bagi yang tidak tahan dengan bau belerang dan menghirupnya tanpa masker akan membuat kepala kalian sedikit pusing dan sesak napas.

7. Candi Arjuna 

Foto milik @widyasakha

Tidak hanya wisata alamnya yang indah, Dieng juga menyajikan wisata sejarah dari masa lalu yaitu Candi Arjuna. Candi Arjuna ini ditemukan pada abad ke-18 oleh seorang tentara Belanda bernama Theodorf Van Elf. Namun setelah penemuannya, baru 40 tahun kemudian upaya penyelamatan candi dilakukan oleh orang berkebangsaan Inggris bernama HC Cornelius.

Lokasi Candi Arjuna ini berada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Komplek Candi Arjuna ini memiliki luas sekitar 1 hektar. Candi Arjuna sendiri bercorak Hindu dan memiliki lima buah candi. Yaitu Candi Arjuna, Candi Puntadewa, Candi Srikandi, Candi Sebadra dan Candi Semar.

Komplek Candi Arjuna ini sangat fotogenic, terutama kalian yang doyan fotografi atau yang hanya gemar berselfie, akan sangat merasa bahagia mengunjungi tempat ini. Karena lingkungan candi yang luas dan dari jauh terlihat lanskap pegunungan, akan membuat foto-foto kalian semakin eksotis.

8. Telaga Merdada

Foto milik @kukuhprasetyonugroho
Telaga Merdada adalah salah satu dari sekian telaga eksotis yang ada di Dieng. Yang menjadikan Telaga Merdada ini unik dan berbeda adalah telaga ini merupakan telaga terluas yang ada di kawasan Dieng ini. Dengan luas telaga mencapai 25 Hektar, Telaga Merdada ini digunakan masyarakat sekitar sebagai penopang air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

Menurut cerita, Telaga Merdada ini adalah bekas letusan gunung api pada jaman dahulu kala. Dapat dilihat dari bentuknya yang seperti cekungan dalam seperti kaldera yang terisi air. Jika kalian mengunjungi telaga ini, kalian akan menemukan pohon buah khas dari Dieng yaitu adalah buah Carica.
Di Telaga Merdada, kalian juga bisa mendirikan tenda untuk melakukan kegiatan kamping bersama teman-teman terdekat.

9. Gardu Pandang Tieng

Foto milik @indra_jalanjalan
Gardu Pandang Tieng adalah lokasi berikutnya yang harus kalian kunjungi. Menawarkan Golden Surise yang menakjubkan, tempat ini juga bisa jadi alternatif bagi kalian yang kesiangan dan kehabisan waktu untuk melihat matahari terbit di Bukit Sikunir.

Lokasi Gardu Pandang Tieng ini berada di pinggir jalan dari arah Wonososbo. Gardu Pandang ini memiliki ketinggian 1789 mdpl. Dengan ketinggian seperti itu kalian dapat melihat kota Wonosobo dan sekitarnya dari kejauhan. 

Tidak hanya Sunrise yang menjadi andalan tempat ini. Pada saat malam hari, Gardu Pandang ini akan menjadi seperti bukit bintang yang ada di Jogja, karena cahaya lampu perkotaan terlihat sangat jelas dari Bukit Pandang Tieng ini.


10. Bukit Sumurup

Destinasi terkahir yang harus kalian kunjungi adalah Bukit Sumurup. Ada juga yang menyebut tempat ini dengan Lembah Sumurup, karena di tempat ini terdapat padang rumput sang sangat luas dan sangat jarang pengunjung alias masih sepi dan alami.

Lokasi Bukit Sumurup ini tidak terlalu jauh dari Kawah Sikidang. Tetapi karena belum terlalu dikelola dengan baik, membuat bukit ini masih minim fasilitas. Tempat ini sangat pas buat kalian yang suka melakukan kegiatak kamping. Selain keindahan padang rumputnya disini sangat terkenal pada saat kemarau terdapat embun beku yang pasti akan sangat jarang ditemui di tempat-tempat lain.

Ketika mengunjungi Dieng jangan lupa membeli oleh-oleh khas dari dieng yaitu manisan Carica dan minuman penambah stamina Purwoceng. Jangan lupa pula menikmati kuliner khas wonosobo yaitu mie Ongklok yang tidak akan kalian temui di tempat lain. 

Selamat Berlibur !!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Tebing Breksi dulunya adalah sebuah bukit kapur yang menjulang tinggi. 

Penambangan yang dilakukan bertahun-tahun menjadikan bukit tadi menjadi tinggal seperti tebing putih yang seakan tinggal mengunggu waktu untuk hilang dan hanya jadi cerita belaka.

Kemudian munculah larangan penambangan di area Breksi dari pihak pemerintah. Untunglah tebing Breksi ini ada di wilayah Jogja yang masyarakatnya kreatif dan punya jiwa seni tinggi. 

Larangan pemerintah untuk melakukan penambangan tidak mematikan kreativitas mereka. Banyak para penambang melakukan kegiatan pengukiran tebing-tebing sisa pertambangan yang akhirnya terbentuklah wajah Tebing Breksi seperti saat ini.

Baca Juga : Candi Ijo, Candi Tertinggi Di Jogja


Menurut beberapa informasi, bukit-bukit kapur yang ada di kawasan Breksi ini adalah hasil endapan abu vulkanik dari gunung Api Purba di Nglanggeran. 

Hal tersebut yang mendasari penutupan, karena bukit kapur di kawasan Breksi ini adalah cagar budaya yang harus di lestarikan.

Tebing Breksi Yogyakarta atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Taman Tebing Breksi ini sudah resmi ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Gubernur Yogyakarta Sultan HB X Sejak bulan Mei tahun 2015. Sejak adanya peresmian tersebut lokasi Tebing Breksi ini mulai berbenah.

Pahatan-pahatan sisa pertambangan dihaluskan dan diberi sentuhan seni dengan berbagai ukiran yang unik, membuat tempat ini semakin indah dan menarik. 

Keunikan Tebing Breksi saat ini semakin bertambah, karena di area tebing terdapat seperti panggung pagelaran dilengkapi dengan tribun penontonnya. Beberapa kali Tebing Breksi ini digunakan untuk beberapa pagelaran pertunjukan seni.

Baca Juga : Taman Sari, Pemandiannya Para Raja
Foto Milik @dariandsp
Aktivitas pemahatan dilakukan secara manual oleh para profesional. Jika kalian berada di tebing Breksi ini, kalian serasa berada di Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang ada di Bali. 

Melihat keindahan yang ditawarkan, akhir-akhir ini tebing Breksi ini menjadi salah satu tempat wisata yang sedang ramai dikunjungi para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun turis asing.

Kemudahan akses menjadi salah satu hal yang membuat para wisatawan tertarik mengunjungi Tebing Breksi ini. 

Berlokasi di Sambirejo, Prambanan, Yogyakarta membuat tempat ini sangat terjangkau dan tidak memerlukan waktu yang lama jika di akses dari kota Yogyakarta. 

Hal yang masih kurang adalah tidak ada fasilitas transportasi umum yang dapat menjangkau Tebing Breksi. Padahal di kawasan desa Sambirejo ini Cukup banyak tempat wisata salah satunya Candi Ijo yang terletak tidak jauh dari Tebing Breksi.

Akses Menuju Lokasi Tebing Breksi

Untuk menuju lokasi tebing Breksi, jika dari kota Jogja, kalian harus menuju ke arah Candi Prambanan terlebih dahulu. Pertigaan sebelum Candi atau pertigaan pasar Prambanan kalian belok kanan mengambil arah ke Piyungan. Tinggal ikuti jalan tersebut sampai ada petunjuk menuju ke arah Candi Ijo. Kalian tinggal mengikuti petunjuk tersebut sampai menemukan Tebing Breksi di kiri jalan.



Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengakses Tebing Breksi ini. Namun kondisi jalan yang cukup menanjak akan membuat waktu tempuh agak sedikit lama. Karena jalan cukup menanjak dan ada beberapa jalan yang rusak, pastikan terlebih dahulu kendaraan kalian dalam kondisi yang prima. Untuk menghindai hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga : Ratu Boko Yang Penuh Kedamaian 
Foto Milik @dariandsp
Kalian juga bisa menaiki hingga puncak Tebing Breksi ini. Dengan cara menaiki tangga yang telah di pahat dari bagian tebing pada sisi timur tebring Beksi. Dari atas kalian bisa melihat kota Jogja dari kejauhan.

Hal yang perlu diperhatikan, Tebing Breksi ini memiliki cuaca yang sangat panas dan gersang apa lagi pada saat siang hari. Karena bekas tambang, membuat tebing ini minim sekali pepohonan yang dapat kalian gunakan untuk berteduh.

Sudah mulai tertarik mengunjungi Tebing Breksi ?

Ya sudah langsung saja ke sana. Selama Berlibur !!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Mendengar kata Dieng, kami yakin kalian sudah sangat akrab dengan nama tempat itu. Dataran tinggi Dieng sendiri merupakan salah satu tempat wisata andalan Jawa Tengah bahkan Indonesia. Di Dieng sering diadakan festival yang skalanya tingkat internasional contohnya festival Rambut Gimbal yang sangat termasyur.

Selain itu, daratan yang memiliki ketinggian 2000 mdpl ini memang menyuguhkan banyak tempat wisata menarik seperti Bukit Sikunir, Kawah Sikidang, Gunung Prau, Telaga Warna dan masih banyak yang lainnya. Tetapi Akhir-akhir ini ada sebuah tempat yang perlahan-lahan mencuri perhatian, namanya Batu Ratapan Angin, keren ya namanya.


Baca Juga : Bukit Sikunir, Tempat Terbaik Berburu Sunrise
Foto Milik @dariandsp
Batu Ratapan Angin ini memiliki ketinggian 2.010 mdpl. Lokasinya yang berada di kawasan Dieng membuat tempat ini memiliki hawa sejuk khas pegunungan.

Batu Ratapan Angin ini memiliki beberapa sebutan. Ada yang menyebut Batu Pandang Dieng, ada pula yang menyebut Batu Pandang Telaga Warna. Tapi tidak usah kawatir itu hanya nama sebutan tetapi akhirnya menuju ke tempat yang sama.

Batu ini berada diatas bukit di komplek wisata Telaga Warna. Dari atas batu ini, kalian bisa menyaksikan lanskap terbaik dari Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Jika memandang ke arah lain, kalian juga bisa menyaksikan keindahan pegunungan yang ada di dataran Tinggi Dieng ini.

Asal-usul nama Batu Ratapan Angin ini adalah konon ketika kalian berada di atas batu ini kalian akan mendengarkan suara-suara angin yang seperti suara siulan atau ratapan. Untuk membuktikannya kalian harus datang sendiri ke tempat ini.

Akses Menuju Batu Ratapan Angin

Hal pertama yang harus kalian lakukan untuk menuju tempat ini adalah kalian harus menuju wilayah Dataran tinggi dieng terlebih dahulu. Setelah sampai di Dieng kalian tinggal mengikuti penunjuk arah ke obyek wisata Telaga Warna. Posisi pintu masuk Batu Ratapan Angin tidak jauh dari situ.

Jika kebetulan kalian dari luar kota nan jauh dari kota Wonosobo, kalian bisa mengikuti koordinat google map di bawah ini.

Baca Juga : 10 Tempat Wisata Terbaik Di Dieng


Batu ini juga sangat romantis, terbukti banyak yang menggunakan Batu Ratapan Angin ini sebagai tempat prewedding para pasangan yang akan menikah. Untuk menikmati pemandangan di tempat ini kalian hanya membayar tiket sebesar Rp 10.000 saja. Selain menikmati pemandangan kalian juga dapat mencoba beberapa wahana lainnya seperti flying fox dan Jembatan Merah Putih.

Tertarik ?

Sudah liburan saja. Selamat Berlibur !!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Alas Karet Polokarto adalah salah satu tempat indah yang tersembunyi di wilayah Sukoharjo. Karena bisa dibilang sangat minim informasi mengenai tempat-tempat menarik yang ada di Kota Sukoharjo. Bahkan mungkin ada yang beranggapan Sukoharjo tidak memiliki tempat yang menarik yang dapat dikunjungi.

Padahal banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi dan dengan biaya yang sangat murah bahkan banyak yang tidak dipungut biaya sama sekali, salah satunya Alaska atau Alas Karet Polokarto ini ini.

Baca Juga : Tempat Wisata di Kabupaten Sukoharjo
alas karet sukoharjo
foto milik @dariandsp
Alas Karet Polokarto ini berada di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah. Perkebunan Karet milik Perseroan Terbatas Perkebunan Negara (PTPN) IX memiliki nuansa yang epic dan pas untuk kamu yang doyan foto-foto, baik hanya sebatas hoby atau bagi para profesional sekalipun

Ribuan pohon karet yang ada di areal perkebunan ini dan sinar matahari yang tembus dari celah-celah daun pohon karet akan menjadikan komposisi Foto kalian menjadi semakin menarik dan estetik. Alas Karet ini juga sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda sekitar Sukoharjo untuk menikmati waktu senja bersama teman-teman dekat.

Lokasi Alas Karet ini masih aktif dan setiap pagi para petani karet masih melakukan kegiatannya yaitu melakukan menyadap getah karet. Aktivitas ini juga sering dijadikan obyek fotografi oleh beberapa pencita fotografi. Jika kalian ingin mendapatkan momen para petani melakukan penyadapan getah karet datanglah sebelum matahari terbit.

Lokasi Alas Karet Sukoharjo

Alas Karet ini terletak sedikit di pinggir wilayah Sukoharjo. Untuk mencapainya kurang lebih membutuhakan waktu 30 menit dari pusat kota Sukoharjo. Pertama dari pusat kota kalian harus menuju ke arah Kecamatan Polokarto terlebih dahulu. Ketika sampai di pertigaan Pasar Glondongan, kalian bisa belok ke kanan atau mengikuti papan petunjuk menuju alas karet. Kalian tinggal mengikuti jalan tersebut dan sampailah di Alas Karet ini.

Jika masih bingung bisa mengikuti koordinat Google Map di bawah ini



Akses jalannya cukup mudah, dijamin kalian tidak akan tersesat menuju Alas Karet ini. Jika kalian masih ragu, kalian bisa tanya warga setempat untuk memberitahu lokasi Alas Karet ini.

Baca Juga :  Curug Krajan, Air Terjun Tersembunyi di Ujung Sukoharjo
alas karet sukoharjo
foto milik @dariandsp
Sepengetahuan kami, untuk mengunjungi Alas Karet ini tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis. Jadi mumpung gratis dan punya panorama menarik, bersegeralah mengunjungi Alas Karet Polokarto ini.

Selamat mencoba.
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Older Posts

Berlangganan Artikel

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Follow Us

  • instagram
  • youtube

recent posts

Sponsor

Created with by ThemeXpose